Senin, 22 April 2019

TUGAS 5 "MENGANALISA KASUS PERMASALAHAN LALU LINTAS"

TUGAS 5 REKAYASA LALU LINTAS
"MENGANALISA KASUS PERMASALAHAN LALU LINTAS"






Di Susun Oleh:
ERLITA (16 630 066)


PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN
BAUBAU
2019

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Karena atas karunia kasih sayangnya saya dapat menyelesaikan karya tulis ini. Walaupun belum sempurna. Karena karya tulis ini saya mengambil judul “Pelanggaran Berlalu Lintas”. Karya Tulis ini disusun dalam rangka memenuhi Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat Guru Bahasa Indonesia, Bapak Ardian, S,Pd. Yang telah membimbing sehingga Karya Tulis ini dapat terselesaikan. Dalam adanya Karya Tulis ini saya berharap tidak hanya teman-teman yang disiplin akan berlalu lintas, begitu juga dengan masyarakat umum lainnya. Laporan ini jauh lebih dari kata sempurna, oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, guna sempurnanya Karya Tulis ini, semoga Karya Tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Wa’alaikumsalam Warahmatullahi wabarakatuh.
Baubau, 21 April 2019

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I   PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
1.2  Tujuan Masalah
1.3  Rumusan Masalah
BAB II Pembahasan
1.4  Pengertian Lalu Lintas
2.1 Pengertian Pelanggaran Lalu lintas
2.2 Bentuk pelanggaran Lalu Lintas
3.1 Dampak Akibat melanggar lalu lintas
3.2 Penyebab pelanggaran lalu lintas
3.3 Upaya pemerintah dalam mengatasi pelanggaran lalu lintas
BAB III          PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Daftar Pustaka

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Permasalahan yang selalu dihadapi di kota besar adalah masalah lalu lintas. Hal ini terbukti dari adanya indikasi angka kecelakaan lalu lintas yang selalu meningkat. Keadaan ini merupakan salah satu perwujudan dari perkembangan teknologi modern. Perkembangan lalu lintas dapat memberi pengaruh, baik bersifat negative maupun bersifat positif bagi kehidupan masyarakat. Sebagaimana diketahui sejumlah kendaraan yang beredar dari tahun ketahun semakin meningkat. Hal ini membawa pengaruh terhadap keamanan lalu lintas yang serng terjadi, pelanggaran lalu lintas yang menimbulkan kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan lalu lintas disebabkan oleh tidak sekedar pengemudi kendaraan yang buruk pejalan kaki yang kurang hati-hati, keruksakan kendaraan, rancangan jalan dan kurang mematuhi rambu lalu lintas” (Suwardjoko : 2005:135) pemakai jalan memiliki peranan yang sangat penting sehingga penyelenggaraanya dikuasai oleh negara dan dilakukan oleh pemerintah untuk mewujudkan pengguna jalan yang selamat, aman, cepat, lancar, tertib, dan teratur. Pembinaan di bidang lalu lintas jalan meliputi aspek, pengaturan, pengendalian dan keselamatan, keamanan, ketertiban, kelancaran lalu lintas jalan.
Dalam rangka pembinaan lalu lintas jalan, diperlukan penetapan suatu aturan umum dan berlaku secara nasional dengan ketentuan lalu lintas yang berlaku secara internasional.
1.2  Tujuan Masalah
Tujuan  pembahasan Karya Tulis ini agar orang-orang sadar akan pentingnya keselamatan diri saat berkendara dijalan raya dengan tidak melakukan pelanggaran lalu lintas, dan untuk menambah wawasan seputar wawasan pelanggaran lalu lintas yang sering terjadi sekitar kita. Dan agar orang mengerti dampak dari peralaku berkendara yang tidak sesuai aturan.
1.3  Rumusan Masalah
1.      Apa Pengertian Lalu Lintas?
2.      Apa itu pelanggaran lalu lintas?
3.      Apa saja bentuk pelanggaran lalu lintas?
4.      Apa akibat melanggar lalu lintas?
5.      Apa yang menyebabkan pelanggaran lalu lintas?
6.      Apa saja upaya pemerintah dalam mengatasi pelanggaran lalu lintas?

BAB II
Pembahasan
1.4  Pengertian Lalu Lintas
Lalu lintas didalam  undang-undang no. 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan didefinisikan sebagai gerak kendaraan dan orang diruang lalu lintas jalan. Sedangkan ruang lalu lintas jalan adalah prasarana yang diperuntukan bagi gerak pinah kendaraan, orang atau barang yang berupa jalan dan fasilitas pendukung.
 
2.1 Pengertian Pelanggaran Lalu lintas
Pelanggaran lalu lintas atau sering disebut tilang merupakan kasus hukum pidana yang diatur dalam UU No. 14 tahun 1992. Hukum pidana mengatur perbuatan yang dilarang oleh UU dan ditetapkannya hukuman bagi siapa yang melakukannya. Tujuan hukum pidana adalah untuk menakuti-nakuti orang agar tidak baik dan mendidik seseorang yang pernah melakukan perbuatan yang tidak baik menjadi baik dan dapat diterima.
Pelanggaran lalu lintas atau tilang yang sering pelanggaran terhadap pasal 54 mengenai SIM dan STNK serta pasal 59 mengenai muatan berlebihan truk angkutan kemudian pelanggaran pasal 61 memasuki jalur lalu lintas kendaraan. Persidangan kasus lalu lintas dalam proses tersebut para terdakwa pelanggaran ditempatkan di suatu ruangn. Kemudian hakim akan memanggil nama terdakwa untuk membacakan denda. Setelah denda dibacakan hakim akan mengetukan palu sebagai tanda keluarnya suatu putusan.
2.2 Bentuk Pelanggaran Lalu Lintas
Diantaranya pelanggaran lalu lintas sebagai berikut :
1.      Menggunakan jalan dengan cara melintangi membahayakan ketertiban keamanan dan menimbulkan kerusakan jalan.
2.      Mengemudikan kendaraan bermotor yang tidak memperhatikan SIM, STNK dan Surat Tanda Uji Kendaraan (STNK) yang sah.
3.      Membiarkan kendaraan bermoto dikemudikan oleh orang lain yang tidak memiliki SIM.
4.      Tidak memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan lalu lintas.
5.      Membiarkan kendaraan bermotor yang ada dijalan tanpa dilengkapi plat tanda nomro kendaraan yang sah.
6.      Pelanggaran terhadap perintah yang diberikan petugas pengatur lalu lintas jalan, rambu-rambu atau tanda permukaan jalan.
7.      Pelanggaran terhadap ketentuan tentang ukuran dan muatan yang diijinkan, cara menaik dan menurunkan penumpang.
8.      Pelanggaran terhadap ijin trayek, jenis kendaraan yang diperbolehkan beroprasi di jalan yang ditentukan.
3.1 Dampak Akibat melanggar lalu lintas
Permasalahan di Indonesia telah menimbulkan berbagai masyalah menyangkut permasalahan lalu lintas. Permasalahan tersebut seperti :
1.        Tingginya angka kecelakaan lalu lintas pada persimpangan lampu lalu lintas maupun pada jalan raya.
2.        Keselamatan pengendara dan pejalan kaki menjadi terancam
3.        Kemacetan lalu lintas akibat dari masyarakat yang enggan berjalan kaki atau memanfaatkan sepeda ontel.
4.        Kebiasaan melanggara peraturan lalu lintas.
3.2 Penyebab pelanggaran lalu lintas
Hampir hari di Indonesia terjadi kecelakaan akinat kesalahan pengemudi, baik kecelakaan tunggal maupun beruntun. Hal ini terjadi karena kelalaian pengemudi kendaraan yang tidak mematuhi peraturan lalu lintas yang sudah ada. Berikut beberapa hal penyebab rendahnya kesadaran akan mematuhi peraturan lalu lintas.
1.      Minimnya pengetahuan mengenal, peraturan, marka dan rambu lalu lintas.
2.      Dari kecil sudah terbiasa melihat orang melanggar lalu lintas atau bahkan orang tuanya sendiri.
3.      Hanya patuh ketika ada polisi yang patroli atau melewati pos polisi.
4.      Memutarbalikan ungkapan sering kita dengar, peraturan dibuat untuk dilanggar, ini sangat menyesakan.
5.      Tidak memikirkan keselamatan diri atau orang lain.
6.      Melanggar dengan berbagai alasan.
7.      Bisa-bisa “damai” ketika ditilang
3.3 Upaya pemerintah dalam mengatasi pelanggaran lalu lintas
Pertama seorang petugas harus bertanya kepada dirinya sendiri, siapa pelanggaran peraturan lalu lintas. Hal ini menyangkut apa pekerjaanya, siapa namanya dan seterusnya. Karena bukan  selalu seorang penjahat tetapi petugas berhadapan dengan penjahat. Yang kedua adalah seorang petugas atau penegak hukum menyadari bahwa dia diberi kepercayaan oleh negara untuk menangani masalah. Pakaian seragam maupun maupun kendaraan. Dinasnya merupakan lambang dari kekuasaan yang bertujuan untuk memelihara kedamaian didalam pergaulan hidup masyarakat. Perencanaan jalan raya dan pemasangan rambu lalu lintas yang disertai pertimbangan akan mencegah terjadinya kecelakaan. Pendidikan bagi pengemudi, juga merupakan salah satu cara dalam menangani para pelanggar lalu lintas.

BAB III
PENUTUP
4.1  Kesimpulan
Penegakan peraturan lalu lintas secara baik sangat tergantung pada faktor yang kurang mendapatkan perhatian yang seksama, yakni: pemberian taladan kepatuhan hukum dari penegak hukum sendiri, sikap yang lugas, penyesuan peraturan lalu lintas. Penegak hukum di jalan raya merupakan suatu  hal yang sangat rumit. Pertama penegak hukum harus menjaga kewibawaanya untuk kepentingan profesinya. Harus mempunyai kepercayaan diri untuk mengambil keputusan yang bijaksana sehingga menghasilkan keadilan.
4.2  Saran
Para pengguna jalan harus jalan harus memiliki etika kesopanan dijalan serta harus mematuhi dan melaksanakan peraturan lalu lintas, misalnya kekiri jalan terus kekiri ikuti lampu, dilarang parkir juga tidak membuang sampah. Kecepatan dalam mengendarai kendaraan harus disesuaikan dengan jalan. Walaupun itu merupakan hak setiap orang namun, setiap orang berkewajiban untuk menjaga kesopanan dijalan, salah satunya dengan mematuhi peraturan lalu lintas yang ada.

Daftar Pustaka
Wulandari, Syawitri. 
http://dadalikapiuhan.blogspot.com/2016/11/makalah-pelanggaran-lalu-lintas.html

TUGAS 4 "PEMAHAMAN KECEPATAN KEPADATAN, ARUS LALU LINTAS"

TUGAS 4 REKAYASA LALU LINTAS
“PEMAHAMAN KECEPATAN KEPADATAN, ARUS LALU LINTAS”




Di Susun Oleh:
ERLITA (16 630 066)




PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN
BAUBAU
2019

MODEL HUBUNGAN KECEPATAN, VOLUME DAN KEPADATAN LALU LINTAS BERDASARKAN METODE GREENSHIELD PADA RUAS JALAN PROF. DR. JHON ARIO KATILI KOTA GORONTALO Siti Khairunnisa AR. Nusi 1), Yuliyanti Kadir 2), Anton Kaharu 3) 1 Fakultas Teknik, Universitas Negeri Gorontalo. 2 Fakultas Teknik, Universitas Negeri Gorontalo. 3 Fakultas Teknik, Universitas Negeri Gorontalo. ABSTRAK Nusi, Siti Khairunnisa, AR Model Hubungan Kecepatan, Volume dan Kepadatan Lalu Lintas Berdasarkan Metode Greenshield Pada Ruas Jalan Prof. Dr. Jhon Ario Katili Kota Gorontalo. Skripsi, Program Studi S1 Teknik sipil, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Yuliyanti Kadir, S.T., M.T. Pembimbing II Dr. Anton Kaharu, S.T., M.T Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi lalu lintas ruas jalan berdasarkan kondisi exsisting, menganalisa volume arus lalu lintas kecepatan tempuh dan kepadatan lalu lintas, dan menyusun model matematis hubungan kecepatan, volume, dan kepadatan lalu lintas. Lokasi penelitian pada ruas Jalan Prof. Dr. Jhon Ario Katili. Jalan ini dibagi menjadi 4 segmen. Data yang diambil adalah data volume arus lalu lintas dan waktu tempuh kendaraan. Waktu penelitian selama 3 hari dimulai dari jam Wita s/d Wita. Metode untuk mengetahui volume arus lalu lintas kecepatan tempuh dan kepadatan lalu lintas digunakan metode Greenshield. Hasil penelitian diperoleh komposisi lalu lintas yang terjadi di ruas Jalan Prof. Dr. Jhon Ario Katili terdiri kendaran bermotor sebesar 74 %, kendaraan ringan sebesar 23 %, kendaraan berat sebesar 3 %. Adapun volume arus lalu lintas sebesar 626,29 smp/jam, kecepatan tempuh sebesar 49,60 km/jam dan kepadatan lalu lintas sebesar 3,193 smp/km yang terjadi pada jam Wita. Model matematis dari metode Greenshield dapat ditulis dalam persamaan hubungan antara kepadatan dengan kecepatan Sr = 73,549 9,486*D, hubungan antara kepadatan dengan volume V = 73,549*D 9,486 *D 2, dan hubungan antara kecepatan dengan volume 7,753*Sr 0,105*Sr 2 Kata Kunci : Hubungan volume, kecepatan dan kepadatan 2


BAB 1 
PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang 

Jalan Prof Dr. Jhon Ario Katili merupakan salah satu jalan Provinsi di Kota Gorontalo yang berfungsi sebagai jalan Kolektor. Tipe jalan ini mempunyai jumlah lajur empat - dua arah terbagi dengan median (4/2 D), dengan panjang ruas jalan 2,9 Km (hasil pengukuran, 2014). Di kawasan ruas jalan ini terdapat sekitar 6 (enam) bangunan gedung yaitu; kantor DPRD Kota Gorontalo, Sekolah, Pasar pekan, Terminal, deretan Pertokoan, dan kantor Perusahaan Swasta. Dalam hal ini diperlukan manajemen lalu lintas yang terencana dan terarah, agar solusi pada satu titik konflik tidak akan menyebabkan konflik pada titik-titik lain. Untuk melakukan hal tersebut, terlebih dahulu perlu diketahui perilaku karakteristik arus lalu lintas, seperti karakteristik volume, kecepatan dan kepadatan. 

1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah penelitian : 
1) Bagaimanakah komposisi lalu lintas di ruas Jalan Prof Dr. Jhon Ario Katili berdasarkan kondisi exsisting? 
2) Berapakah volume lalu lintas, kecepatan tempuh dan kepadatan lalu lintas di ruas Jalan Prof Dr. Jhon Ario Katili? 
3) Bagaimanakah model matematis hubungan volume, kecepatan dan kepadatan lalu lintas pada ruas Jalan Prof Dr. Jhon Ario Katili? 

1.3 Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian ini adalah: 

1. Mengetahui komposisi lalu lintas ruas jalan berdasarkan kondisi exsisting di ruas Jalan Prof. Dr. Jhon Ario Katili.
2. Menganalisa volume arus lalu lintas, kecepatan tempuh dan kepadatan lalu lintas di ruas Jalan Prof. Dr. Jhon Ario Katili.
3. Menyusun model matematis hubungan kecepatan, volume dan kepadatan lalu lintas pada ruas Jalan Prof. Dr. Jhon Ario Katili.

BAB 2 HASIL DAN PEMBAHASAN 
3.1 Kondisi Exsisting Geometrik Jalan Lokasi penelitian berada di kelurahan Tapa dan Paguyaman, berjarak kurang lebih 4 Km dari pusat kota. Jalan Prof. Dr. Jhon Ario Katili merupakan salah satu ruas jalan provinsi yang berfungsi sebagai jalan kolektor dengan tipe jalan mempunyai jumlah lajur empat-dua arah terbagi dengan median. Dengan panjang jalan 2900 meter, lebar jalan 15,3 meter, lebar masing-masing lajur 3,6 meter, kondisi geometrik dan perkerasan jalan masih tergolong baik. Dikawasan ruas jalan ini terdapat beberapa bangunan gedung yaitu ; kantor DPRD Kota Gorontalo, SPBU Andalas, Kampus 3 UNG, Masjid, Sekolah, deretan pertokoan, Bank, Terminal dan Perusahaan swasta. Hasil pengukuran langsung di lapangan, diperoleh data-data exsisting geometrik yang ditunjukkan dalam Tabel 1 sebagai berikut : Untuk lebih jelasnya, potongan melintang Jalan Prof. Dr. Jhon Ario Katili ditunjukkan dalam Gambar 1 dan Gambar 2 Gambar 2 Profil Melintang Jalan Prof. Dr. Jhon Ario Katili 

3.2 Komposisi Arus Lalu Lintas Volume lalu lintas (arus) adalah jumlah kendaraan yang melalui suatu titik pada ruas jalan tertentu per satuan waktu, yang dinyatakan dalam kend/jam (Vkend) atau smp/jam (Vsmp). Berdasarkan MKJI 1997, nilai arus lalu lintas (V) mencerminkan komposisi lalu lintas. Dalam penelitian ini tipe kendaraan yang diteliti dibagi menjadi empat jenis kendaraan yaitu : a) Kendaraan ringan (LV) meliputi mobil penumpang, angkutan umum, pick up atau kendaraan bermotor dua as beroda empat (klasifikasi Bina Marga) 
b) Kendaraan berat (HV) meliputi truck dan bus atau kendaraan bermotor, biasanya beroda lebih dari 4 (klasifikasi Bina Marga) 
c) Kendaraan bermotor (MC) meliputi kendaraan roda dua dan roda tiga (bentor) 
d) Kendaraan tak bermotor merupakan kendaraan yang digerakkan tanpa bantuan mesin. Komposisi kendaraan berdasarkan kelaskelasnya diperoleh dari hasil pencacahan data volume arus kendaraan yang ditunjukkan dalam Gambar 3 sebagai berikut : Gambar 1 Profil Melintang Jalan Prof. Dr. Jhon Ario Katili Kend Bermoto r 74% Kend Tak bermoto r 0% Kend Ringan 23% Kend Berat 3% Gambar 3 Komposisi Kendaraan Harian (kend/jam) 4
5 Jumlah Kendaraan Berdasarkan hasil penelitian dalam Gambar 4.3 komposisi kendaraan yang diteliti yaitu kendaraan ringan (mobil penumpang, angkutan umum pick up) kendaraan berat (bus, truck, truck gandeng), kendaraan bermotor (sepeda motor, bentor), dan kendaraan tak bermotor. Persentase komposisi kendaraan terbanyak dalam penelitian ini adalah kendaraan bermotor (sepeda motor, bentor), terbanyak kedua kendaraan ringan (mobil penumpang, angkutan umum pick up) dan terbanyak ketiga kendaraan berat (bus, truck, truck gandeng). 3.3 Hasil Penelitian Volume Arus Lalu Lintas Pengambilan data survey volume arus lalu lintas dilakukan pada hari Senin, Rabu dan Sabtu yang dilaksanakan selama 12 jam/hari dengan interval waktu per 15 menitan. Untuk mendapatkan volume lalu lintas dalam satuan mobil penumpang (smp) maka data jumlah kendaraan yang diperoleh dari survai dikalikan dengan faktor ekifalensi tiap jenis kendaraan. Berdasarkan hasil perhitungan volume arus kendaraan diperoleh volume arus lalu lintas jam-jaman yang ditunjukkan dalam Gambar 4 sebagai berikut : jalan tersebut, yang kedua karena faktor waktu/jam adalah waktu yang ditetapkan oleh masing-masing instansi untuk mulai apel kerja. Berdasarkan hasil penelitian ini, diperoleh data volume arus lalu lintas maksimum yaitu terjadi pada hari Senin untuk kedua arah sebesar 2493 kend/jam atau 1017 smp/jam, persentase kendaraan per arah dalam satuan kend/jam sebesar (40 % Timur-Barat) dan (60 % Barat-Timur). Persentase kendaraan per arah dalam satuan smp/jam sebesar (38 % Timur-Barat) dan (62 % Barat-Timur). Jadi Volume arus maksimum tertinggi yaitu terjadi pada arah Barat - Timur. Sehingga dalam tahap penyajian data selanjutnya digunakan data volume arus lalu lintas maksimum yaitu yang terjadi pada hari Senin arah Barat - Timur. Kondisi volume arus lalu lintas yang terjadi di ruas Jalan Prof Dr. Jhon Ario Katili dari hasil analisa ditunjukkan pada Tabel 2 dan Tabel 3 Tabel 2 Data Arus Lalu Lintas Maksimum pada hari Senin, 09 Maret 2015 Pukul Wita (kend/jam) Hari Senin Hari Rabu Hari Sabtu Tabel 3 Data Arus Lalu Lintas Maksimum pada hari Senin, 09 Maret 2015 Pukul Wita (smp/jam) Interval Waktu (jam) Gambar 4 Grafik Volume Arus Lalu Lintas Variasi Jam-jaman Berdasarkan grafik pada Gambar 4 dapat dilihat bahwa volume arus lalu lintas pada jam masih rendah, kemudian mulai mengalami peningkatan volume arus lalu lintas secara signifikan (drastis) pada pukul , sekaligus menjadikan terjadinya jam puncak. Hal ini terjadi karena 2 (dua) hal, yang pertama karena faktor hari Senin merupakan hari awal aktifitas kerja baik berupa sekolah, kantor, maupun perusahaan swasta di sekitar ruas Volume arus total (V) pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 di atas menunjukkan adanya perbedaaan hasil secara empiris. Tabel 4.1 merupakan data volume arus lalu lintas maksimum terjadi pada hari Senin arah Barat - Timur pukul Wita dalam satuan kend/jam yang belum di kalikan dengan faktor ekifalensi tiap jenis kendaraan, sedangkan pada Tabel 4.2 merupakan data volume arus lalu lintas maksimum yang terjadi pada hari 5
6 Kecepatan (km/jam) Senin arah Barat - Timur yang sudah dikalikan dengan faktor ekifalensi tiap jenis kendaraan Kecepatan Tempuh Kecepatan kendaraan merupakan salah satu faktor yang menentukan tingkat pelayanan pada ruas jalan, karena semakin rendah kecepatan kendaraan maka semakin tinggi volume arus lalu lintas begitupun sebaliknya. Berdasarkan hasil perhitungan data volume arus lalu lintas maksimum yang terjadi di lokasi penelitian maka, kecepatan tempuh diambil untuk hari Senin arah Barat - Timur diperoleh hasil perhitungan yang ditunjukkan dalam Tabel 4 dan Gambar 5 Tabel. 4 Hasil Perhitungan Kecepatan (Space Mean Speed) pada hari Senin, Arah Barat - Timur tempuh kendaraan sebesar 41,93 km/jam yang terjadi pada interval waktu setelahnya pada pukul Karena volume maksimum kendaraan terjadi pada jam maka kecepatan tempuh rata-rata sebesar 49,60 km/jam. Hal ini karenakan adanya peningkatan volume arus lalu lintas terutama pada jam puncak yang terjadi pada pukul atau pada jeda waktu dimana diketahui bersama bahwa selang pukul adalah waktu mulai apel kerja di awal minggu, yang menyebabkan adanya peningkatan volume arus lalu lintas yang melintas di ruas Jalan Prof. Dr. Jhon Ario Katili, sehingga mempengaruhi adanya penurunan kecepatan tempuh kendaraan yang terjadi di ruas Jalan Prof. Dr. Jhon Ario Katili Kepadatan Lalu Lintas Kepadatan lalu lintas dapat dihitung dengan cara membagi volume arus kendaraan dengan kecepatan tempuh pada time slice (urutan waktu) yang bersesuaian. Hasil perhitungan data kepadatan pada hari Senin arah Barat-Timur ditunjukkan dalam Tabel 5 dan Gambar 6 Tabel 5 Hasil Perhitungan Kepadatan (Density) Lalu Lintas pada hari Senin Arah Barat Timur 100,0 80,0 60,0 40,0 20,0 0,0 Interval Waktu (jam) Gambar 5 Kecepatan (Space Mean Speed) pada hari Senin, Arah Barat - Timur Berdasarkan pada Gambar 5 dapat dilihat bahwa kecepatan tempuh kendaraan pada jam adalah kecepatan yang tertinggi yaitu sebesar 76,26 km/jam, dikarenakan pada selang waktu tersebut masih kurangnya kendaraan yang melintas. Kemudian mulai mengalami fluktuasi kecepatan Berdasarkan Tabel 5 diatas kepadatan lalu lintas di ruas Jalan Prof. Dr. Jhon Ario Katili selama waktu pengamatan bervariasi. Hal ini dapat dilihat bahwa pada jam adalah kepadatan terrendah sebesar 0,569 smp/jam, kemudian mulai terjadi peningkatan nilai kepadatan terutama pada jam puncak sebesar 3,841 smp/jam. Karena jam puncak terjadi pada interval waktu maka kepadatan rata-rata sebesar 3,193 smp/jam. Dari hasil pengolahan data kepadatan lalu 6
7 Kepadatan ( smp/km) lintas diatas dibuatkan dalam bentuk grafik yang ditunjukkan dalam Gambar 6 4,5 4,0 3,5 3,0 2,5 2,0 1,5 1,0 0,5 0,0 kepadatan pada kondisi volume lalu lintas macet, dan (D) adalah kepadatan. Pada metode Greenshield bentuk persamaan sudah merupakan persamaan linier dengan anggapan bahwa Y = S ; X = D ; a = Sf ; dan b = -(Sf/Dj). Sehingga analisa regresi linier dapat langsung dihitung dengan memasukkan data Y = S dan X = D. Berdasarkan hasil analisa model Greenshield dengan menggunakan alat bantu Microsoft Excel diperoleh hasil regresi linier seperti ditunjukkan dalam Tabel 6. Tabel 6 Hasil Analisa Regresi Linier untuk hari Senin Tanggal 09 Maret 2015 Arah Barat Timur Interval Waktu (jam) Gambar 6 Kepadatan Lalu Lintas (Density) pada hari Senin,Arah Barat - Timur Berdasarkan Gambar 6 terlihat bahwa kepadatan lalu lintas pada jam tergolong masih rendah yaitu 0,569 smp/km, hal ini dikarenakan volume lalu lintas masih sedikit. Tetapi lain halnya pada jam kepadatan pada jam ini adalah kepadatan yang tertinggi 3,841 smp/km. Maka kepadatan lalu lintas pada jam puncak sebesar 3,19 smp/km. Hal ini disebabkan karena nilai dari kepadatan lalu lintas ada pengaruhnya dari peningkatan volume arus lalu lintas, dimana semakin tinggi volume arus lalu lintas yang terjadi di ruas jalan maka semakin tinggi pula nilai dari kepadatan lalu lintas begitupun sebaliknya. N = Jumlah sampel per interval 15 menit Berdasarkan Tabel 4.6 nilai konstanta (a) dan koefisien regresi (b) dihitung dengan persamaan : -9, Model Matematis hubungan antara Kecepatan, Volume dan Kepadatan Hubungan antara kecepatan, volume arus lalu lintas dan kepadatan yang diambil tiap perode 15 menitan yang disusun dalam tabel secara berpasangan. Hubungan antara antara volume arus, kecepatan dan kepadatan, dianalisa dengan menggunakan metode Greenshield Hubungan antara Kepadatan dengan Kecepatan Secara rinci nilai hasil analisa mengenai volume arus, kecepatan, dan kepadatan untuk perhitungan regresi linier hari Senin arah Barat Timur dirangkum dalam Tabel 4.6. Hubungan antara kepadatan dengan kecepatan dalam metode Greenshield ditulis dengan persamaan Sr = Sf (Sf/Dj) * D, dimana (Sr) adalah kecepatan tempuh, (Sf) adalah kecepatan pada saat kondisi lalu lintas sangat rendah atau pada saat arus bebas, (Dj) adalah = 7,753 smp/jam Jadi dari hasil perhitungan regresi linier diperoleh kepadatan pada kondisi arus lalu lintas macet (Dj) yang terjadi di ruas Jalan Prof. Dr. Jhon Ario Katili adalah 7,753 smp/km, sedangkan kecepatan pada arus bebas (Sf) adalah 73,549 km/jam. Untuk memperoleh koefisien korelasi (r) yang terjadi pada regresi linier ini dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : R = 0,873 7
8 Kecepatan (kmjam) Jadi koefisien determinasi (R²) R² = 0,763 Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh harga koefisien korelasi (R) = 0,873 bahwa nilai (r) mendekati +1, artinya korelasi atau hubungan antara variabel tidak bebas (kecepatan) dengan variabel bebas (kepadatan) yang terjadi pada hari Senin arah Barat Timur sangat kuat. Grafik hubungan antara kepadatan dengan kecepatan hasil analisa regresi linier ditunjukkan pada Gambar 7 100,0 80,0 60,0 40,0 20,0 y = -9,4863x + 73,55 R² = 0,763 0,0 0,0 1,0 2,0 3,0 4,0 5,0 Kepadatan (smp/km) Data Kepadatan dengan Kecepatan hari Senin Gambar 7 Hubungan Antara Kepadatan dengan Kecepatan hari Senin, Arah Barat Timur Berdasarkan Gambar 4.7 dapat dilihat bahwa kecepatan berbanding kepadatan membentuk garis linier artinya seiring pertambahan kecepatan maka perubahan kepadatan kecil. Hal ini dibuktikan pada saat kecepatan tempuh tertinggi yakni sebesar 76, 263 km/jam maka kepadatan lalu lintas yang diperoleh adalah sebasar 0,569 smp/km, pada saat kecepatan tempuh tertinggi yakni sebesar 71,186 km/jam maka kepadatan lalu lintas yang diperoleh adalah sebasar 0,937 smp/km. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin besar angka dari kepadatan lalu lintas lebih besar satu maka kecepatan tempuh kendaraan akan menurun. Berdasarkan gambar diatas maka persamaan regresi linier sebagai berikut : Y= 73,549 9,486.X atau dalam model Greenshield hubungan kepadatan dan kecepatan ditulis dalam persamaan : Sr = Sf (Sf/Dj) *D Sr = 73,549 9,486 *D...(3.1) Di mana : Sr = Kecepatan tempuh D = Kepadatan lalu lintas. Dengan memasukkan nilai variabel X (kepadatan lalu lintas) kedalam persamaan di atas maka akan diketahui nilai variabel Y (kecepatan). Berdasarkan persamaan yang diperoleh, maka semakin tinggi kepadatan lalu lintas maka semakin berkurang kecepatan rata-rata ruang Hubungan antara Kepadatan dengan Kecepatan Berdasarkan hasil analisa regresi linier yang diperoleh dari hubungan antara kepadatan dengan kecepatan diperoleh persamaan sebagai berikut : Sr = 73,549 9,486 *D dari persamaan tersebut diketahui Dj = 7,753 smp/jam dan Sf = 73,549 km/jam. Dengan memasukkan nilai Sf dan Dj dapat ditentukan model matematis dari hubungan kepadatan dengan volume sebagai berikut : Di mana : V = Sf * D (Sf/Dj) * D 2 V = 73,549 * D (9,486) * D 2...(3.2) V = Volume arus lalu lintas D = Kepadatan lalu lintas. Mencari nilai volume maksimum yang terjadi di ruas Jalan Prof.Dr. Jhon Ario Katili yang terlebih dahulu dicari besarnya kepadatan pada saat arus maksimum (D Maks ) dan besarnya kecepatan pada saat arus maksimum (S Maks ) dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : D Maks = (Dj / 2) = S Maks = (Sf/ 2) = = 3,877 smp/km V Maks = D Maks * S Maks = (Dj*Sf)/4 V Maks = 142,556 smp/jam. = 36,775 smp/km Dapat disimpulkan bahwa volume maksimum tersebut terjadi pada kondisi kepadatan D = 3,877 smp/jam yang bergerak dengan kecepatan S = 36,775 km/jam. Grafik hubungan antara kepadatan dengan volume ditunjukkan pada Gambar 8 8
9 Volume (smp/jam) Volume (smp/jam) 180,0 160,0 140,0 120,0 100,0 80,0 60,0 40,0 20,0 0,0 0,0 1,0 2,0 3,0 4,0 5,0 6,0 7,0 8,0 Kepadatan (smp/km) Data Kepadatan dengan Volume hari Senin Gambar 8 Hubungan Antara Kepadatan dengan Volume Hari Senin, Arah Barat Timur Berdasarkan Gambar 8 yang merupakan grafik hubungan antara kepadatan terhadap volume di mana dalam metode Greenshield bentuk dari kurva di atas terbentuk dari persamaan kuadrat dari kepadatan lalu lintas. Bahwa volume arus lalu lintas sangat berpengaruh terhadap kepadatan lalu lintas. Hal ini terlihat pada saat volume arus lalu lintas terendah yakni sebesar 43,40 smp/jam maka kepadatan lalu lintas yang dihasilkan adalah sebasar 0,569 smp/km, dan pada saat volume maksimum V Maks yang diperoleh adalah sebesar 142,556 smp/jam maka kepadatan lalu lintas yang dihasilkan adalah sebasar 3,877 smp/km. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin besar angka dari volume arus lalu lintas maka akan meningkat tingkat kepadatan lalu lintas yang terjadi Hubungan antara Kepadatan dengan Kecepatan Berdasarkan hasil analisa regresi linier yang diperoleh dari hubungan antara kepadatan dengan kecepatan diperoleh persamaan sebagai berikut : Sr = 73,549 9,486 *D dari persamaan tersebut diketahui Dj = 7,753 smp/km dan Sf = 73,549 km/jam. Dengan memasukkan nilai Sf dan Dj dapat ditentukan model matematis dari hubungan kecepatan dengan volume sebagai berikut : V = Dj *Sr (Dj/Sf) *Sr 2 V = 7,753 *Sr 0,105 *Sr 2...(3.3) Di mana : V = Volume arus lalu lintas Sr = Kecepatan tempuh Hasil data regresi linier pada tabel lampiran 14 dibuat grafik hubungan antara kecepatan dengan volume, dimana data kecepatan digambarkan sebagai garis koordinat (X) dan data volume digambarkan sebagai garis ordinat (Y). Grafik hubungan antara volume dengan kecepatan ditunjukkan pada Gambar 9 180,0 160,0 140,0 120,0 100,0 80,0 60,0 40,0 20,0 0,0 0,010,020,030,040,050,060,070,080,090,0 Kecepatan (km/jam) Gambar 9 Hubungan Antara Kecepatan dengan Volume Hari Senin, Arah Barat Timur Berdasarkan Gambar 9 yang merupakan grafik hubungan antara kecepatan terhadap volume di mana dalam metode Greenshield bentuk dari kurva di atas terbentuk dari persamaan kuadrat dari kecepatan. Bahwa volume arus lalu lintas sangat berpengaruh terhadap kecepatan tempuh. Hal ini terlihat pada saat volume arus lalu lintas terendah yakni sebesar 43,400 smp/jam maka kecepatan tempuh yang dihasilkan adalah sebasar 76,263 km/jam, kemudian mulai terjadi peningkatan volume arus lalu lintas terutama pada saat jam puncak yang terjadi pada jam atau pada selang waktu , volume maksimum V Maks yang diperoleh adalah sebesar 142,556 smp/jam maka kecepatan tempuh yang dihasilkan adalah sebasar 36,775 km/jam. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin besar angka dari volume arus lalu lintas maka akan menurunkan kecepatan tempuh dari kendaraan yang melintas di ruas jalan tersebut. 4. KESIMPULAN DAN SARAN Data Kecepa tan dengan Volume hari Senin 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian di ruas Jalan Prof. Dr. Jhon Ario Katili dan pengolahan data, maka dapat disimpukan bahwa : 1) Komposisi lalu lintas yang terjadi ruas Jalan Prof. Dr. Jhon Ario Katili adalah, kendaran bermotor sebesar 74 %, kendaraan ringan sebesar 23 %, kendaraan berat sebesar 3 % sehingga kendaraan yang mendominasi adalah jenis kendaraan bermotor. 2) Volume arus lalu lintas maksimum terjadi pada jam sebesar 626,29 smp/jam, kecepatan tempuh sebesar 49,60 km/jam dan kepadatan lalu lintas sebesar 3,19 smp/km 3) Model matematis dari hasil metode Gresenshield dapat ditulis dalam persamaan sebagai berikut : a) Hubungan antara kepadatan dengan kecepatan 9
10 Sr= 73,549 *D 9,486 * D b) Hubungan antara kepadatan dengan volume V = 73,549 *D 9,486 * D 2 c) Hubungan antara kecepatan dengan volume V = 7,753 *Sr 0,105 * Sr Saran Dari hasil analisa dan kesimpulan diatas maka saran yang bisa disampaikan adalah : 1) Untuk mengurangi terjadinya peningkatan volume arus lalu lintas pada jam puncak diperlukan manajemen (penataan) lalu lintas yang baik misalnya tidak memparkir kendaraan di badan jalan guna mengantisipasi volume maksimum yang sewaktu-waktu bisa terjadi, perlu diadakannya pembatasan jenis kendaraan terutama untuk jenis kendaraan sepeda motor yang melewati ruas Jalan Prof. Dr. Jhon Ario Katili terutama pada jam puncak. 2) Model pendekatan untuk analisa hubungan antara volume, kecepatan dan kepadatan tidak hanya menggunakan metode Greenshield, tetapi dengan motode-metode yang lain. (tidak dipublikasikan), Jurusan Teknik Sipil Universitas Darwan Ali, Kalimantan Tengah. Riduwan Dasar-dasar Statistika Cetakan ke 11. Bandung: Alfabeta Sunardi, D., Ida Farida., & Agus Ismail Studi Analisis hubungan Kecepatan Volume dan Kepadatan di Jalan Merdeka Kabupaten Garut dengan Metode Greenshield. Skripsi (tidak dipublikasikan), Jurusan Teknik Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Garut, Jawa Barat. Wibisana, H Efektifitas Model Karakteristik Arus Lalulintas Di Ruas Jalan Raya Rungkut Madya Kota Madya Surabaya Perbandingan Model Greenshield dan Greenberg. Skripsi (tidak dipublikasikan), Jurusan Teknik Sipil Universitas Pembangunan Nasional, Jawa Timur. 

DAFTAR PUSTAKA 

Adisasmita, S Transportasi dan Pengembangan Wilayah. Graha Ilmu, Yogyakarta. Badan Pusat Statistik ( diakses 25 November 2014). Departemen, Jendral Perhubungan Darat Pedoman Perencanaan & Pengoperasian Lalu Lintas di wilayah Perkotaan. Indonesia Departemen, P. U., & Bina Karya, P. T., (Persero) Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). Indonesia Departemen, P. U., & Bina Marga Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 38, tentang Jalan. Indonesia Hobbs, F.D., Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas. Edisi 2, Universitas Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Khisty, C.J., Lall, B.K Dasar-dasar Rekayasa Transportasi 2. Edisi ke 3, Jakarta: Erlangga. Kaharu, A Pengembangan Jaringan Jalan Berdasarkan Daya Dukun Wilayah Di Provinsi Gorontalo. Disertasi (tidak dipublikasikan), Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Leihitu, D Analisa Perbandingan Perhitungan Kapasitas Metode MKJI 1997 dengan Perhitungan Kapasitas Menggunakan Metode Greenshield Greenberg dan Underwood. Skripsi 10