TUGAS 4 REKAYASA LALU LINTAS
“PEMAHAMAN KECEPATAN KEPADATAN, ARUS LALU LINTAS”
Di Susun Oleh:
ERLITA (16 630 066)
PROGRAM
STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITAS
DAYANU IKHSANUDDIN
BAUBAU
2019
MODEL HUBUNGAN KECEPATAN, VOLUME DAN KEPADATAN LALU LINTAS BERDASARKAN
METODE GREENSHIELD PADA RUAS JALAN PROF. DR. JHON ARIO KATILI KOTA GORONTALO
Siti Khairunnisa AR. Nusi 1), Yuliyanti Kadir 2), Anton Kaharu 3) 1 Fakultas
Teknik, Universitas Negeri Gorontalo. 2 Fakultas Teknik, Universitas Negeri
Gorontalo. 3 Fakultas Teknik, Universitas Negeri Gorontalo. ABSTRAK Nusi, Siti
Khairunnisa, AR Model Hubungan Kecepatan, Volume dan Kepadatan Lalu Lintas
Berdasarkan Metode Greenshield Pada Ruas Jalan Prof. Dr. Jhon Ario Katili Kota
Gorontalo. Skripsi, Program Studi S1 Teknik sipil, Jurusan Teknik Sipil,
Fakultas Teknik, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Yuliyanti Kadir,
S.T., M.T. Pembimbing II Dr. Anton Kaharu, S.T., M.T Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui komposisi lalu lintas ruas jalan berdasarkan kondisi
exsisting, menganalisa volume arus lalu lintas kecepatan tempuh dan kepadatan
lalu lintas, dan menyusun model matematis hubungan kecepatan, volume, dan
kepadatan lalu lintas. Lokasi penelitian pada ruas Jalan Prof. Dr. Jhon Ario
Katili. Jalan ini dibagi menjadi 4 segmen. Data yang diambil adalah data volume
arus lalu lintas dan waktu tempuh kendaraan. Waktu penelitian selama 3 hari dimulai
dari jam Wita s/d Wita. Metode untuk mengetahui volume arus lalu lintas
kecepatan tempuh dan kepadatan lalu lintas digunakan metode Greenshield. Hasil
penelitian diperoleh komposisi lalu lintas yang terjadi di ruas Jalan Prof. Dr.
Jhon Ario Katili terdiri kendaran bermotor sebesar 74 %, kendaraan ringan
sebesar 23 %, kendaraan berat sebesar 3 %. Adapun volume arus lalu lintas
sebesar 626,29 smp/jam, kecepatan tempuh sebesar 49,60 km/jam dan kepadatan
lalu lintas sebesar 3,193 smp/km yang terjadi pada jam Wita. Model matematis
dari metode Greenshield dapat ditulis dalam persamaan hubungan antara kepadatan
dengan kecepatan Sr = 73,549 9,486*D, hubungan antara kepadatan dengan volume V
= 73,549*D 9,486 *D 2, dan hubungan antara kecepatan dengan volume 7,753*Sr
0,105*Sr 2 Kata Kunci : Hubungan volume, kecepatan dan kepadatan 2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jalan Prof Dr.
Jhon Ario Katili merupakan salah satu jalan Provinsi di Kota Gorontalo yang
berfungsi sebagai jalan Kolektor. Tipe jalan ini mempunyai jumlah lajur empat -
dua arah terbagi dengan median (4/2 D), dengan panjang ruas jalan 2,9 Km (hasil
pengukuran, 2014). Di kawasan ruas jalan ini terdapat sekitar 6 (enam) bangunan
gedung yaitu; kantor DPRD Kota Gorontalo, Sekolah, Pasar pekan, Terminal,
deretan Pertokoan, dan kantor Perusahaan Swasta. Dalam hal ini diperlukan
manajemen lalu lintas yang terencana dan terarah, agar solusi pada satu titik
konflik tidak akan menyebabkan konflik pada titik-titik lain. Untuk melakukan
hal tersebut, terlebih dahulu perlu diketahui perilaku karakteristik arus lalu
lintas, seperti karakteristik volume, kecepatan dan kepadatan.
1.2 Rumusan
Masalah Rumusan masalah penelitian :
1) Bagaimanakah komposisi lalu lintas di ruas
Jalan Prof Dr. Jhon Ario Katili berdasarkan kondisi exsisting?
2) Berapakah
volume lalu lintas, kecepatan tempuh dan kepadatan lalu lintas di ruas Jalan
Prof Dr. Jhon Ario Katili?
3) Bagaimanakah model matematis hubungan volume,
kecepatan dan kepadatan lalu lintas pada ruas Jalan Prof Dr. Jhon Ario Katili?
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian ini adalah:
1. Mengetahui komposisi
lalu lintas ruas jalan berdasarkan kondisi exsisting di ruas Jalan Prof. Dr.
Jhon Ario Katili.
2. Menganalisa volume arus lalu lintas, kecepatan tempuh dan kepadatan lalu lintas di ruas Jalan Prof. Dr. Jhon Ario Katili.
3. Menyusun model matematis hubungan kecepatan, volume dan kepadatan lalu lintas pada ruas Jalan Prof. Dr. Jhon Ario Katili.
2. Menganalisa volume arus lalu lintas, kecepatan tempuh dan kepadatan lalu lintas di ruas Jalan Prof. Dr. Jhon Ario Katili.
3. Menyusun model matematis hubungan kecepatan, volume dan kepadatan lalu lintas pada ruas Jalan Prof. Dr. Jhon Ario Katili.
BAB 2 HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1
Kondisi Exsisting Geometrik Jalan Lokasi penelitian berada di kelurahan Tapa
dan Paguyaman, berjarak kurang lebih 4 Km dari pusat kota. Jalan Prof. Dr. Jhon
Ario Katili merupakan salah satu ruas jalan provinsi yang berfungsi sebagai
jalan kolektor dengan tipe jalan mempunyai jumlah lajur empat-dua arah terbagi
dengan median. Dengan panjang jalan 2900 meter, lebar jalan 15,3 meter, lebar
masing-masing lajur 3,6 meter, kondisi geometrik dan perkerasan jalan masih
tergolong baik. Dikawasan ruas jalan ini terdapat beberapa bangunan gedung
yaitu ; kantor DPRD Kota Gorontalo, SPBU Andalas, Kampus 3 UNG, Masjid,
Sekolah, deretan pertokoan, Bank, Terminal dan Perusahaan swasta. Hasil
pengukuran langsung di lapangan, diperoleh data-data exsisting geometrik yang ditunjukkan
dalam Tabel 1 sebagai berikut : Untuk lebih jelasnya, potongan melintang Jalan
Prof. Dr. Jhon Ario Katili ditunjukkan dalam Gambar 1 dan Gambar 2 Gambar 2
Profil Melintang Jalan Prof. Dr. Jhon Ario Katili
3.2 Komposisi Arus Lalu Lintas Volume lalu lintas (arus) adalah jumlah kendaraan yang melalui suatu titik pada ruas jalan tertentu per satuan waktu, yang dinyatakan dalam kend/jam (Vkend) atau smp/jam (Vsmp). Berdasarkan MKJI 1997, nilai arus lalu lintas (V) mencerminkan komposisi lalu lintas. Dalam penelitian ini tipe kendaraan yang diteliti dibagi menjadi empat jenis kendaraan yaitu : a) Kendaraan ringan (LV) meliputi mobil penumpang, angkutan umum, pick up atau kendaraan bermotor dua as beroda empat (klasifikasi Bina Marga)
b) Kendaraan berat (HV) meliputi truck dan bus atau kendaraan bermotor, biasanya beroda lebih dari 4 (klasifikasi Bina Marga)
c) Kendaraan bermotor (MC) meliputi kendaraan roda dua dan roda tiga (bentor)
d) Kendaraan tak bermotor merupakan kendaraan yang digerakkan tanpa bantuan mesin. Komposisi kendaraan berdasarkan kelaskelasnya diperoleh dari hasil pencacahan data volume arus kendaraan yang ditunjukkan dalam Gambar 3 sebagai berikut : Gambar 1 Profil Melintang Jalan Prof. Dr. Jhon Ario Katili Kend Bermoto r 74% Kend Tak bermoto r 0% Kend Ringan 23% Kend Berat 3% Gambar 3 Komposisi Kendaraan Harian (kend/jam) 4
3.2 Komposisi Arus Lalu Lintas Volume lalu lintas (arus) adalah jumlah kendaraan yang melalui suatu titik pada ruas jalan tertentu per satuan waktu, yang dinyatakan dalam kend/jam (Vkend) atau smp/jam (Vsmp). Berdasarkan MKJI 1997, nilai arus lalu lintas (V) mencerminkan komposisi lalu lintas. Dalam penelitian ini tipe kendaraan yang diteliti dibagi menjadi empat jenis kendaraan yaitu : a) Kendaraan ringan (LV) meliputi mobil penumpang, angkutan umum, pick up atau kendaraan bermotor dua as beroda empat (klasifikasi Bina Marga)
b) Kendaraan berat (HV) meliputi truck dan bus atau kendaraan bermotor, biasanya beroda lebih dari 4 (klasifikasi Bina Marga)
c) Kendaraan bermotor (MC) meliputi kendaraan roda dua dan roda tiga (bentor)
d) Kendaraan tak bermotor merupakan kendaraan yang digerakkan tanpa bantuan mesin. Komposisi kendaraan berdasarkan kelaskelasnya diperoleh dari hasil pencacahan data volume arus kendaraan yang ditunjukkan dalam Gambar 3 sebagai berikut : Gambar 1 Profil Melintang Jalan Prof. Dr. Jhon Ario Katili Kend Bermoto r 74% Kend Tak bermoto r 0% Kend Ringan 23% Kend Berat 3% Gambar 3 Komposisi Kendaraan Harian (kend/jam) 4
5 Jumlah Kendaraan Berdasarkan hasil penelitian dalam Gambar
4.3 komposisi kendaraan yang diteliti yaitu kendaraan ringan (mobil penumpang,
angkutan umum pick up) kendaraan berat (bus, truck, truck gandeng), kendaraan
bermotor (sepeda motor, bentor), dan kendaraan tak bermotor. Persentase
komposisi kendaraan terbanyak dalam penelitian ini adalah kendaraan bermotor
(sepeda motor, bentor), terbanyak kedua kendaraan ringan (mobil penumpang,
angkutan umum pick up) dan terbanyak ketiga kendaraan berat (bus, truck, truck
gandeng). 3.3 Hasil Penelitian Volume Arus Lalu Lintas Pengambilan data survey
volume arus lalu lintas dilakukan pada hari Senin, Rabu dan Sabtu yang dilaksanakan
selama 12 jam/hari dengan interval waktu per 15 menitan. Untuk mendapatkan
volume lalu lintas dalam satuan mobil penumpang (smp) maka data jumlah
kendaraan yang diperoleh dari survai dikalikan dengan faktor ekifalensi tiap
jenis kendaraan. Berdasarkan hasil perhitungan volume arus kendaraan diperoleh
volume arus lalu lintas jam-jaman yang ditunjukkan dalam Gambar 4 sebagai
berikut : jalan tersebut, yang kedua karena faktor waktu/jam adalah waktu yang
ditetapkan oleh masing-masing instansi untuk mulai apel kerja. Berdasarkan
hasil penelitian ini, diperoleh data volume arus lalu lintas maksimum yaitu
terjadi pada hari Senin untuk kedua arah sebesar 2493 kend/jam atau 1017
smp/jam, persentase kendaraan per arah dalam satuan kend/jam sebesar (40 %
Timur-Barat) dan (60 % Barat-Timur). Persentase kendaraan per arah dalam satuan
smp/jam sebesar (38 % Timur-Barat) dan (62 % Barat-Timur). Jadi Volume arus
maksimum tertinggi yaitu terjadi pada arah Barat - Timur. Sehingga dalam tahap
penyajian data selanjutnya digunakan data volume arus lalu lintas maksimum
yaitu yang terjadi pada hari Senin arah Barat - Timur. Kondisi volume arus lalu
lintas yang terjadi di ruas Jalan Prof Dr. Jhon Ario Katili dari hasil analisa
ditunjukkan pada Tabel 2 dan Tabel 3 Tabel 2 Data Arus Lalu Lintas Maksimum
pada hari Senin, 09 Maret 2015 Pukul Wita (kend/jam) Hari Senin Hari Rabu Hari
Sabtu Tabel 3 Data Arus Lalu Lintas Maksimum pada hari Senin, 09 Maret 2015
Pukul Wita (smp/jam) Interval Waktu (jam) Gambar 4 Grafik Volume Arus Lalu Lintas
Variasi Jam-jaman Berdasarkan grafik pada Gambar 4 dapat dilihat bahwa volume
arus lalu lintas pada jam masih rendah, kemudian mulai mengalami peningkatan
volume arus lalu lintas secara signifikan (drastis) pada pukul , sekaligus
menjadikan terjadinya jam puncak. Hal ini terjadi karena 2 (dua) hal, yang
pertama karena faktor hari Senin merupakan hari awal aktifitas kerja baik
berupa sekolah, kantor, maupun perusahaan swasta di sekitar ruas Volume arus
total (V) pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 di atas menunjukkan adanya perbedaaan
hasil secara empiris. Tabel 4.1 merupakan data volume arus lalu lintas maksimum
terjadi pada hari Senin arah Barat - Timur pukul Wita dalam satuan kend/jam
yang belum di kalikan dengan faktor ekifalensi tiap jenis kendaraan, sedangkan
pada Tabel 4.2 merupakan data volume arus lalu lintas maksimum yang terjadi
pada hari 5
6 Kecepatan (km/jam) Senin arah
Barat - Timur yang sudah dikalikan dengan faktor ekifalensi tiap jenis
kendaraan Kecepatan Tempuh Kecepatan kendaraan merupakan salah satu faktor yang
menentukan tingkat pelayanan pada ruas jalan, karena semakin rendah kecepatan
kendaraan maka semakin tinggi volume arus lalu lintas begitupun sebaliknya.
Berdasarkan hasil perhitungan data volume arus lalu lintas maksimum yang terjadi
di lokasi penelitian maka, kecepatan tempuh diambil untuk hari Senin arah Barat
- Timur diperoleh hasil perhitungan yang ditunjukkan dalam Tabel 4 dan Gambar 5
Tabel. 4 Hasil Perhitungan Kecepatan (Space Mean Speed) pada hari Senin, Arah
Barat - Timur tempuh kendaraan sebesar 41,93 km/jam yang terjadi pada interval
waktu setelahnya pada pukul Karena volume maksimum kendaraan terjadi pada jam
maka kecepatan tempuh rata-rata sebesar 49,60 km/jam. Hal ini karenakan adanya
peningkatan volume arus lalu lintas terutama pada jam puncak yang terjadi pada
pukul atau pada jeda waktu dimana diketahui bersama bahwa selang pukul adalah
waktu mulai apel kerja di awal minggu, yang menyebabkan adanya peningkatan
volume arus lalu lintas yang melintas di ruas Jalan Prof. Dr. Jhon Ario Katili,
sehingga mempengaruhi adanya penurunan kecepatan tempuh kendaraan yang terjadi
di ruas Jalan Prof. Dr. Jhon Ario Katili Kepadatan Lalu Lintas Kepadatan lalu
lintas dapat dihitung dengan cara membagi volume arus kendaraan dengan kecepatan
tempuh pada time slice (urutan waktu) yang bersesuaian. Hasil perhitungan data
kepadatan pada hari Senin arah Barat-Timur ditunjukkan dalam Tabel 5 dan Gambar
6 Tabel 5 Hasil Perhitungan Kepadatan (Density) Lalu Lintas pada hari Senin
Arah Barat Timur 100,0 80,0 60,0 40,0 20,0 0,0 Interval Waktu (jam) Gambar 5
Kecepatan (Space Mean Speed) pada hari Senin, Arah Barat - Timur Berdasarkan
pada Gambar 5 dapat dilihat bahwa kecepatan tempuh kendaraan pada jam adalah
kecepatan yang tertinggi yaitu sebesar 76,26 km/jam, dikarenakan pada selang
waktu tersebut masih kurangnya kendaraan yang melintas. Kemudian mulai
mengalami fluktuasi kecepatan Berdasarkan Tabel 5 diatas kepadatan lalu lintas
di ruas Jalan Prof. Dr. Jhon Ario Katili selama waktu pengamatan bervariasi.
Hal ini dapat dilihat bahwa pada jam adalah kepadatan terrendah sebesar 0,569
smp/jam, kemudian mulai terjadi peningkatan nilai kepadatan terutama pada jam
puncak sebesar 3,841 smp/jam. Karena jam puncak terjadi pada interval waktu
maka kepadatan rata-rata sebesar 3,193 smp/jam. Dari hasil pengolahan data
kepadatan lalu 6
7 Kepadatan ( smp/km) lintas diatas dibuatkan dalam bentuk
grafik yang ditunjukkan dalam Gambar 6 4,5 4,0 3,5 3,0 2,5 2,0 1,5 1,0 0,5 0,0
kepadatan pada kondisi volume lalu lintas macet, dan (D) adalah kepadatan. Pada
metode Greenshield bentuk persamaan sudah merupakan persamaan linier dengan
anggapan bahwa Y = S ; X = D ; a = Sf ; dan b = -(Sf/Dj). Sehingga analisa
regresi linier dapat langsung dihitung dengan memasukkan data Y = S dan X = D.
Berdasarkan hasil analisa model Greenshield dengan menggunakan alat bantu
Microsoft Excel diperoleh hasil regresi linier seperti ditunjukkan dalam Tabel
6. Tabel 6 Hasil Analisa Regresi Linier untuk hari Senin Tanggal 09 Maret 2015
Arah Barat Timur Interval Waktu (jam) Gambar 6 Kepadatan Lalu Lintas (Density)
pada hari Senin,Arah Barat - Timur Berdasarkan Gambar 6 terlihat bahwa
kepadatan lalu lintas pada jam tergolong masih rendah yaitu 0,569 smp/km, hal
ini dikarenakan volume lalu lintas masih sedikit. Tetapi lain halnya pada jam
kepadatan pada jam ini adalah kepadatan yang tertinggi 3,841 smp/km. Maka
kepadatan lalu lintas pada jam puncak sebesar 3,19 smp/km. Hal ini disebabkan
karena nilai dari kepadatan lalu lintas ada pengaruhnya dari peningkatan volume
arus lalu lintas, dimana semakin tinggi volume arus lalu lintas yang terjadi di
ruas jalan maka semakin tinggi pula nilai dari kepadatan lalu lintas begitupun
sebaliknya. N = Jumlah sampel per interval 15 menit Berdasarkan Tabel 4.6 nilai
konstanta (a) dan koefisien regresi (b) dihitung dengan persamaan : -9, Model
Matematis hubungan antara Kecepatan, Volume dan Kepadatan Hubungan antara
kecepatan, volume arus lalu lintas dan kepadatan yang diambil tiap perode 15
menitan yang disusun dalam tabel secara berpasangan. Hubungan antara antara
volume arus, kecepatan dan kepadatan, dianalisa dengan menggunakan metode
Greenshield Hubungan antara Kepadatan dengan Kecepatan Secara rinci nilai hasil
analisa mengenai volume arus, kecepatan, dan kepadatan untuk perhitungan
regresi linier hari Senin arah Barat Timur dirangkum dalam Tabel 4.6. Hubungan
antara kepadatan dengan kecepatan dalam metode Greenshield ditulis dengan
persamaan Sr = Sf (Sf/Dj) * D, dimana (Sr) adalah kecepatan tempuh, (Sf) adalah
kecepatan pada saat kondisi lalu lintas sangat rendah atau pada saat arus
bebas, (Dj) adalah = 7,753 smp/jam Jadi dari hasil perhitungan regresi linier
diperoleh kepadatan pada kondisi arus lalu lintas macet (Dj) yang terjadi di
ruas Jalan Prof. Dr. Jhon Ario Katili adalah 7,753 smp/km, sedangkan kecepatan
pada arus bebas (Sf) adalah 73,549 km/jam. Untuk memperoleh koefisien korelasi
(r) yang terjadi pada regresi linier ini dihitung dengan menggunakan persamaan
sebagai berikut : R = 0,873 7
8 Kecepatan (kmjam) Jadi koefisien determinasi (R²) R² = 0,763
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh harga koefisien korelasi (R) = 0,873
bahwa nilai (r) mendekati +1, artinya korelasi atau hubungan antara variabel
tidak bebas (kecepatan) dengan variabel bebas (kepadatan) yang terjadi pada
hari Senin arah Barat Timur sangat kuat. Grafik hubungan antara kepadatan
dengan kecepatan hasil analisa regresi linier ditunjukkan pada Gambar 7 100,0
80,0 60,0 40,0 20,0 y = -9,4863x + 73,55 R² = 0,763 0,0 0,0 1,0 2,0 3,0 4,0 5,0
Kepadatan (smp/km) Data Kepadatan dengan Kecepatan hari Senin Gambar 7 Hubungan
Antara Kepadatan dengan Kecepatan hari Senin, Arah Barat Timur Berdasarkan
Gambar 4.7 dapat dilihat bahwa kecepatan berbanding kepadatan membentuk garis
linier artinya seiring pertambahan kecepatan maka perubahan kepadatan kecil.
Hal ini dibuktikan pada saat kecepatan tempuh tertinggi yakni sebesar 76, 263
km/jam maka kepadatan lalu lintas yang diperoleh adalah sebasar 0,569 smp/km,
pada saat kecepatan tempuh tertinggi yakni sebesar 71,186 km/jam maka kepadatan
lalu lintas yang diperoleh adalah sebasar 0,937 smp/km. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa semakin besar angka dari kepadatan lalu lintas lebih besar
satu maka kecepatan tempuh kendaraan akan menurun. Berdasarkan gambar diatas
maka persamaan regresi linier sebagai berikut : Y= 73,549 9,486.X atau dalam
model Greenshield hubungan kepadatan dan kecepatan ditulis dalam persamaan : Sr
= Sf (Sf/Dj) *D Sr = 73,549 9,486 *D...(3.1) Di mana : Sr = Kecepatan tempuh D
= Kepadatan lalu lintas. Dengan memasukkan nilai variabel X (kepadatan lalu
lintas) kedalam persamaan di atas maka akan diketahui nilai variabel Y
(kecepatan). Berdasarkan persamaan yang diperoleh, maka semakin tinggi
kepadatan lalu lintas maka semakin berkurang kecepatan rata-rata ruang Hubungan
antara Kepadatan dengan Kecepatan Berdasarkan hasil analisa regresi linier yang
diperoleh dari hubungan antara kepadatan dengan kecepatan diperoleh persamaan
sebagai berikut : Sr = 73,549 9,486 *D dari persamaan tersebut diketahui Dj =
7,753 smp/jam dan Sf = 73,549 km/jam. Dengan memasukkan nilai Sf dan Dj dapat
ditentukan model matematis dari hubungan kepadatan dengan volume sebagai
berikut : Di mana : V = Sf * D (Sf/Dj) * D 2 V = 73,549 * D (9,486) * D
2...(3.2) V = Volume arus lalu lintas D = Kepadatan lalu lintas. Mencari nilai
volume maksimum yang terjadi di ruas Jalan Prof.Dr. Jhon Ario Katili yang
terlebih dahulu dicari besarnya kepadatan pada saat arus maksimum (D Maks ) dan
besarnya kecepatan pada saat arus maksimum (S Maks ) dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut : D Maks = (Dj / 2) = S Maks = (Sf/ 2) = = 3,877
smp/km V Maks = D Maks * S Maks = (Dj*Sf)/4 V Maks = 142,556 smp/jam. = 36,775
smp/km Dapat disimpulkan bahwa volume maksimum tersebut terjadi pada kondisi
kepadatan D = 3,877 smp/jam yang bergerak dengan kecepatan S = 36,775 km/jam.
Grafik hubungan antara kepadatan dengan volume ditunjukkan pada Gambar 8 8
9 Volume (smp/jam) Volume (smp/jam)
180,0 160,0 140,0 120,0 100,0 80,0 60,0 40,0 20,0 0,0 0,0 1,0 2,0 3,0 4,0 5,0
6,0 7,0 8,0 Kepadatan (smp/km) Data Kepadatan dengan Volume hari Senin Gambar 8
Hubungan Antara Kepadatan dengan Volume Hari Senin, Arah Barat Timur
Berdasarkan Gambar 8 yang merupakan grafik hubungan antara kepadatan terhadap
volume di mana dalam metode Greenshield bentuk dari kurva di atas terbentuk
dari persamaan kuadrat dari kepadatan lalu lintas. Bahwa volume arus lalu
lintas sangat berpengaruh terhadap kepadatan lalu lintas. Hal ini terlihat pada
saat volume arus lalu lintas terendah yakni sebesar 43,40 smp/jam maka
kepadatan lalu lintas yang dihasilkan adalah sebasar 0,569 smp/km, dan pada
saat volume maksimum V Maks yang diperoleh adalah sebesar 142,556 smp/jam maka
kepadatan lalu lintas yang dihasilkan adalah sebasar 3,877 smp/km. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa semakin besar angka dari volume arus lalu lintas maka
akan meningkat tingkat kepadatan lalu lintas yang terjadi Hubungan antara
Kepadatan dengan Kecepatan Berdasarkan hasil analisa regresi linier yang
diperoleh dari hubungan antara kepadatan dengan kecepatan diperoleh persamaan
sebagai berikut : Sr = 73,549 9,486 *D dari persamaan tersebut diketahui Dj =
7,753 smp/km dan Sf = 73,549 km/jam. Dengan memasukkan nilai Sf dan Dj dapat
ditentukan model matematis dari hubungan kecepatan dengan volume sebagai berikut
: V = Dj *Sr (Dj/Sf) *Sr 2 V = 7,753 *Sr 0,105 *Sr 2...(3.3) Di mana : V =
Volume arus lalu lintas Sr = Kecepatan tempuh Hasil data regresi linier pada
tabel lampiran 14 dibuat grafik hubungan antara kecepatan dengan volume, dimana
data kecepatan digambarkan sebagai garis koordinat (X) dan data volume
digambarkan sebagai garis ordinat (Y). Grafik hubungan antara volume dengan
kecepatan ditunjukkan pada Gambar 9 180,0 160,0 140,0 120,0 100,0 80,0 60,0
40,0 20,0 0,0 0,010,020,030,040,050,060,070,080,090,0 Kecepatan (km/jam) Gambar
9 Hubungan Antara Kecepatan dengan Volume Hari Senin, Arah Barat Timur
Berdasarkan Gambar 9 yang merupakan grafik hubungan antara kecepatan terhadap
volume di mana dalam metode Greenshield bentuk dari kurva di atas terbentuk dari
persamaan kuadrat dari kecepatan. Bahwa volume arus lalu lintas sangat
berpengaruh terhadap kecepatan tempuh. Hal ini terlihat pada saat volume arus
lalu lintas terendah yakni sebesar 43,400 smp/jam maka kecepatan tempuh yang
dihasilkan adalah sebasar 76,263 km/jam, kemudian mulai terjadi peningkatan
volume arus lalu lintas terutama pada saat jam puncak yang terjadi pada jam
atau pada selang waktu , volume maksimum V Maks yang diperoleh adalah sebesar
142,556 smp/jam maka kecepatan tempuh yang dihasilkan adalah sebasar 36,775
km/jam. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin besar angka dari volume arus
lalu lintas maka akan menurunkan kecepatan tempuh dari kendaraan yang melintas
di ruas jalan tersebut. 4. KESIMPULAN DAN SARAN Data Kecepa tan dengan Volume
hari Senin 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian di ruas Jalan Prof. Dr.
Jhon Ario Katili dan pengolahan data, maka dapat disimpukan bahwa : 1)
Komposisi lalu lintas yang terjadi ruas Jalan Prof. Dr. Jhon Ario Katili
adalah, kendaran bermotor sebesar 74 %, kendaraan ringan sebesar 23 %,
kendaraan berat sebesar 3 % sehingga kendaraan yang mendominasi adalah jenis
kendaraan bermotor. 2) Volume arus lalu lintas maksimum terjadi pada jam
sebesar 626,29 smp/jam, kecepatan tempuh sebesar 49,60 km/jam dan kepadatan
lalu lintas sebesar 3,19 smp/km 3) Model matematis dari hasil metode
Gresenshield dapat ditulis dalam persamaan sebagai berikut : a) Hubungan antara
kepadatan dengan kecepatan 9
10 Sr= 73,549 *D 9,486 * D b) Hubungan antara kepadatan dengan
volume V = 73,549 *D 9,486 * D 2 c) Hubungan antara kecepatan dengan volume V =
7,753 *Sr 0,105 * Sr Saran Dari hasil analisa dan kesimpulan diatas maka saran
yang bisa disampaikan adalah : 1) Untuk mengurangi terjadinya peningkatan
volume arus lalu lintas pada jam puncak diperlukan manajemen (penataan) lalu
lintas yang baik misalnya tidak memparkir kendaraan di badan jalan guna
mengantisipasi volume maksimum yang sewaktu-waktu bisa terjadi, perlu
diadakannya pembatasan jenis kendaraan terutama untuk jenis kendaraan sepeda
motor yang melewati ruas Jalan Prof. Dr. Jhon Ario Katili terutama pada jam
puncak. 2) Model pendekatan untuk analisa hubungan antara volume, kecepatan dan
kepadatan tidak hanya menggunakan metode Greenshield, tetapi dengan
motode-metode yang lain. (tidak dipublikasikan), Jurusan Teknik Sipil
Universitas Darwan Ali, Kalimantan Tengah. Riduwan Dasar-dasar Statistika
Cetakan ke 11. Bandung: Alfabeta Sunardi, D., Ida Farida., & Agus Ismail
Studi Analisis hubungan Kecepatan Volume dan Kepadatan di Jalan Merdeka
Kabupaten Garut dengan Metode Greenshield. Skripsi (tidak dipublikasikan),
Jurusan Teknik Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Garut, Jawa Barat. Wibisana, H
Efektifitas Model Karakteristik Arus Lalulintas Di Ruas Jalan Raya Rungkut
Madya Kota Madya Surabaya Perbandingan Model Greenshield dan Greenberg. Skripsi
(tidak dipublikasikan), Jurusan Teknik Sipil Universitas Pembangunan Nasional,
Jawa Timur.
Adisasmita, S Transportasi dan Pengembangan
Wilayah. Graha Ilmu, Yogyakarta. Badan Pusat Statistik ( diakses 25 November
2014). Departemen, Jendral Perhubungan Darat Pedoman Perencanaan &
Pengoperasian Lalu Lintas di wilayah Perkotaan. Indonesia Departemen, P. U.,
& Bina Karya, P. T., (Persero) Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). Indonesia
Departemen, P. U., & Bina Marga Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 38,
tentang Jalan. Indonesia Hobbs, F.D., Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas. Edisi
2, Universitas Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Khisty, C.J., Lall,
B.K Dasar-dasar Rekayasa Transportasi 2. Edisi ke 3, Jakarta: Erlangga. Kaharu,
A Pengembangan Jaringan Jalan Berdasarkan Daya Dukun Wilayah Di Provinsi
Gorontalo. Disertasi (tidak dipublikasikan), Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta. Leihitu, D Analisa Perbandingan Perhitungan Kapasitas Metode MKJI
1997 dengan Perhitungan Kapasitas Menggunakan Metode Greenshield Greenberg dan
Underwood. Skripsi 10
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar